Hari pertama kesekolah |
Adalah merupakan hal yang wajar, saat memasuki
sekolah anak merasakan ketakutan tersendiri. Ketakutan, kecemasan,
kegalauan, keminderan merupakan reaksi yang wajar saat menghadapi hal
baru yang sebelumnya belum mereka kenal. Apalagi ketika mulai
bersekolah, anak dituntut lebih disiplin. Mereka nggak bisa leluasa lagi
bermolor ria.
Pelajaran yang didapat di sekolah juga lebih sulit
dan suasana pembelajaran jauh lebih “serius” dibanding saat anak masih
ada di bangku prasekolah, apalagi di rumah. Terlebih bila sekolah yang
dipilih menerapkan sistem belajar sepanjang hari (full day school),
anak harus menghabiskan waktu berjam-jam, dari pagi hingga sore hari di
sekolah, berkutat dengan berbagai mata pelajaran. Ini tentu tak seperti
suanana di rumah atau di bangku prasekolah, ketika model pembelajaran
masih didominasi dengan permainan,
Namun adakalanya kenyataan ini kadang tidak
disadari oleh orangtua. Mereka ada yang menganggap masuk sekolah adalah
fase biasa yang dialami setiap anak. Padahal masa transisi ini merupakan
momentum penting dalam proses tumbuh kembang mereka. Proses ini
membutuhkan peran orangtua yang cukup besar. Oleh sebab anak perlu
mendapatkan pengetahuan, yang pada gilirannya akan membuat mereka merasa
aman dan nyaman terhadap suasana baru.
Orang dewasa saja perlu masa penyesuaian untuk
menghadapi hal baru, seperti di tempat kerja ataupun dalam kehidupan.
Rasa minder, cemas, grogi, malu kadang berbaur menjadi satu.
Perasaan-perasaan demikian juga dirasakan anak saat menghadapi suasana
baru. Bisa jadi dia bahkan merasa begitu kecil di antara ratusan
kawan-kawan baru dan kakak-kakak kelas.
Di saat seperti ini anak membutuhkan rasa aman, rasa
dimengerti, dukungan dan dibesarkan hatinya agar mereka tahu bahwa
mereka tidak sendirian dalam menghadapi hal tersebut. Maka merupakan
tugas orangtua untuk membesarkan hati anaknya. Yakinkan dengan
kalimat-kalimat positif dan empatif, bahwa rasa takut adalah hal biasa,
namun bila anak kita mampu menghadapinya, akan berbuah menyenangkan.
Jangan lupa sampaikan bahwa kita sebagai orangtua selalu ada untuknya,
dan selalu siap menjadi tumpahan perasaannya danbersedia menjadi tempat
berbagi pengalaman-pengalaman barunya.
Berikut adalah sejumlah catatan bagi orangtua saat mendampingi anak di hari-hari pertama masuk sekolah:
1. Ajak anak mengunjungi sekolah sebelum hari pertama masuk.
Mengunjungi sekolah bersama anak sebelum benar-benar masuk sekolah, akan berguna untuk menjelaskan rute perjalanan menuju sekolah. Sesampai di sekolah, tunjukkan di mana ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, kantin dll. Bila ada orang di sana, misalnya guru atau penjaga sekolah, adalah kesempatan memperkenalkan anak kepada mereka. Anda juga bisa mulai mengenal lingkungan sekolah, dan menjadi tugas Anda untuk memberitahukan letak dan fungsi ruangan-rungan yang ada di sekolah tersebut.
Mengunjungi sekolah bersama anak sebelum benar-benar masuk sekolah, akan berguna untuk menjelaskan rute perjalanan menuju sekolah. Sesampai di sekolah, tunjukkan di mana ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, kantin dll. Bila ada orang di sana, misalnya guru atau penjaga sekolah, adalah kesempatan memperkenalkan anak kepada mereka. Anda juga bisa mulai mengenal lingkungan sekolah, dan menjadi tugas Anda untuk memberitahukan letak dan fungsi ruangan-rungan yang ada di sekolah tersebut.
2. Bicara dari hati ke hati.
Ajak anak bicara, membahas apa yang dirasakan menghadapi dan ketika sudah mendapatkan pengalaman baru yang dilaluinya di hari-hari pertama masuk sekolah. Dengan mengenali perasaannya sendiri, anak akan merasa lebih siap menghadapi hari esok. Jadilah pendengar yang baik untuk anak Anda. Beri apresiasi, sesekali pujian untuk memecut semangatnya.
Ajak anak bicara, membahas apa yang dirasakan menghadapi dan ketika sudah mendapatkan pengalaman baru yang dilaluinya di hari-hari pertama masuk sekolah. Dengan mengenali perasaannya sendiri, anak akan merasa lebih siap menghadapi hari esok. Jadilah pendengar yang baik untuk anak Anda. Beri apresiasi, sesekali pujian untuk memecut semangatnya.
3. Berkomunikasi dengan guru
Bila perlu, berkomunikasilah dengan guru pengampu kelas anak Anda. Tanyakan apakah anak Anda bisa mengikuti kelas dengan baik. Bila memang ada masalah, tanyakan yang bisa Anda bantu lakukan untuk membuat situasi lebih baik.
Bila perlu, berkomunikasilah dengan guru pengampu kelas anak Anda. Tanyakan apakah anak Anda bisa mengikuti kelas dengan baik. Bila memang ada masalah, tanyakan yang bisa Anda bantu lakukan untuk membuat situasi lebih baik.
4. Ungkapkan cinta dan dukungan setiap saat.
Katakan selalu bahwa apapun yang terjadi, Anda sayang dan selalu mendukung anak Anda. Katakan Anda selalu ada di ketika ia membutuhkan. Ungkapan seperti ini akan membuat anak merasa nyaman dan lebih bersemangat.
Katakan selalu bahwa apapun yang terjadi, Anda sayang dan selalu mendukung anak Anda. Katakan Anda selalu ada di ketika ia membutuhkan. Ungkapan seperti ini akan membuat anak merasa nyaman dan lebih bersemangat.
http://edukasi.kompasiana.com
Solo, 16 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar