Selasa, 23 Oktober 2012

DEMAM PADA ANAK

Anak-anak sering mengalami demam. Demam bisa terjadi tiba-tiba, namun juga bisa dengan cepat menghilang. Apa sebenarnya demam dan apa yang sedang terjadi dalam tubuh ketika demam? Kapan Anda harus menghubungi dokter?

Apa itu demam?

Anak dikatakan demam bila suhu tubuhnya di atas 37º C. Demam bukanlah penyakit, tetapi reaksi pertahanan tubuh terhadap cedera atau infeksi. Tubuh menghasilkan panas lebih banyak dan mencoba mempertahankan suhu tingginya agar metabolisme berlangsung lebih cepat. Suhu tubuh yang tinggi itu juga menghambat perkembangan kuman dan bakteri. Ketika demam, tubuh akan mendinginkan diri dengan melebarkan pembuluh darah sehingga panas dapat keluar melalui kulit (keringat). Hal ini membuat anak menggigil.

Gejala yang menyertai demam

Anak-anak yang demam tubuhnya akan terasa hangat. Gejala lain yang biasanya menyertai demam antara lain:
  • menggigil dan gigi gemeretuk (jika demam tinggi)
  • nyeri otot dan sendi
  • berkeringat (ketika suhu menurun)
  • denyut jantung meningkat
  • mengantuk dan lemah
  • nafsu makan berkurang

Pengobatan demam

Bila anak Anda kelihatan kuat dan tidak mengalami kejang, demam mungkin tidak memerlukan pengobatan. Jika anak Anda tidak sehat, Anda dapat memberikan sirup atau tablet penurun panas. Beberapa saran untuk perawatan:
  • Usahakan anak minum secara teratur untuk mencegah dehidrasi.
  • Biarkan anak banyak beristirahat dan tidur untuk memulihkan diri.
  • Kenakan baju tipis pada anak agar panasnya keluar.

Pencatatan suhu

Untuk memantau perkembangan demam anak Anda, Anda harus mengukur suhu tubuhnya dengan termometer. Sebaiknya tidak menggunakan termometer berbasis merkuri (air raksa). Merkuri adalah zat yang sangat beracun jika terkena kulit, terhirup atau tertelan. Termometer dapat rusak dan mengeluarkan air raksa bila, misalnya, digigit anak yang sedang menggigil. Termometer digital yang lebih aman, cepat dan akurat kini banyak tersedia di pasaran.
Ada beberapa tempat pada tubuh anak yang cocok untuk pengukuran suhu:
  • Rektum (anus). Perubahan suhu di dubur seringkali di belakang suhu tubuh pusat (suhu organ di dalam tubuh) sehingga ada risiko bahwa perubahan suhu yang besar terlambat terdeteksi.
  • Mulut. Suhu di mulut biasanya cukup mewakili suhu tubuh.
  • Ketiak. Anak kecil seringkali sulit mempertahankan posisi termometer di ketiak sehingga pengukurannya bisa tidak akurat.
  • Telinga. Bagian dalam telinga mudah diakses untuk mengukur suhu dengan menggunakan termometer non-kontak. Suhu yang diukur di telinga memberikan indikasi yang dapat diandalkan.

Kapan harus membawa anak ke dokter?

Periksakan anak ke dokter bila:
  • Anak Anda berusia kurang dari tiga bulan
  • Demam berlangsung  lebih dari tiga hari
  • Suhu anak meningkat sampai 40º C
  • Anak menunjukkan gejala seperti: ruam kulit, sesak nafas, kejang-kejang, kram, diare, muntah, dll.
Dokter akan memberikan saran yang tepat sesuai dengan kondisi anak Anda.

SUMBER: http://majalahkesehatan.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar